Cara Membedakan Obat Asli dan Palsu di Pasaran

Peredaran obat palsu menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Obat palsu tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi medis yang ada. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara membedakan obat asli dan palsu. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan apakah obat yang Anda beli asli atau palsu:

1. Periksa Kemasan Obat dengan Teliti
Kemasan adalah salah satu cara pertama yang dapat digunakan untuk membedakan obat asli dan palsu. Obat palsu sering kali memiliki kemasan yang tidak rapi, warna yang pudar, atau bentuk kemasan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Hal yang perlu diperhatikan:
Tampilan kemasan: Periksa apakah desain kemasan terlihat profesional, tajam, dan jelas. Obat palsu biasanya memiliki tampilan kemasan yang buram atau tidak rapi.
Logo dan label: Logo produsen obat pada kemasan asli biasanya jelas dan presisi. Obat palsu mungkin memiliki logo yang kabur atau berbeda.
Informasi yang tertera: Cek apakah informasi pada kemasan, seperti nomor batch, tanggal kedaluwarsa, dan nomor izin edar, sesuai dengan yang terdaftar pada produk yang sah.
2. Cek Nomor Izin Edar (NIE)
Setiap obat yang beredar di Indonesia wajib memiliki nomor izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat palsu tidak akan memiliki nomor NIE yang terdaftar.

Cara mengeceknya:
Cek keaslian nomor NIE dengan mengunjungi situs resmi BPOM (https://www.pom.go.id) dan masukkan nomor izin edar yang tertera pada kemasan obat.
Verifikasi dengan aplikasi BPOM: BPOM juga menyediakan aplikasi mobile yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah suatu obat memiliki izin edar yang sah.
3. Periksa Bentuk dan Warna Obat
Obat palsu sering kali memiliki bentuk, ukuran, atau warna yang berbeda dari yang asli. Meskipun memiliki kemasan yang mirip, obat palsu dapat tampak berbeda saat dilihat secara langsung.

Yang perlu diperhatikan:
Bentuk dan ukuran tablet atau kapsul: Periksa apakah tablet atau kapsul obat memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan produk aslinya.
Warna dan tekstur: Obat palsu mungkin memiliki warna yang tidak sesuai atau tidak merata, atau bahkan memiliki bau yang aneh. Jika Anda merasakan bau atau rasa yang tidak biasa, sebaiknya jangan konsumsi obat tersebut.
4. Cek Harga Obat
Harga obat yang jauh lebih murah dari harga normal bisa menjadi tanda bahwa obat tersebut palsu. Obat palsu biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih rendah untuk menarik perhatian pembeli.

Tips:
Bandingkan harga: Periksa harga obat yang sama di apotek-apotek resmi dan pastikan bahwa harga yang Anda bayar wajar.
Hindari membeli obat dari sumber yang tidak terpercaya, seperti pedagang kaki lima atau pasar gelap, yang sering kali menjual obat palsu dengan harga miring.
5. Periksa Tanggal Kedaluwarsa
Obat asli selalu mencantumkan tanggal kedaluwarsa yang jelas dan sesuai standar. Obat palsu sering kali menggunakan tanggal kedaluwarsa yang tidak sesuai atau tidak tercetak dengan jelas.

Cara mengeceknya:
Tanggal kedaluwarsa: Pastikan tanggal kedaluwarsa tercetak dengan jelas dan mudah dibaca. Jika tanggal kedaluwarsa terlihat terhapus atau kabur, ini bisa menjadi tanda bahwa obat tersebut palsu.
Penyimpanan yang tepat: Pastikan obat disimpan dalam kondisi yang sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Obat yang disimpan dengan cara yang tidak benar bisa mengurangi efektivitasnya dan menandakan ketidaksesuaian kualitas.
6. Gunakan Aplikasi untuk Memeriksa Keaslian Obat
Saat ini sudah tersedia berbagai aplikasi yang memungkinkan konsumen untuk memeriksa keaslian obat dengan mudah. Beberapa aplikasi yang dapat membantu memverifikasi obat di Indonesia antara lain adalah aplikasi BPOM dan aplikasi dari produsen obat itu sendiri.

Aplikasi yang dapat digunakan:
Aplikasi BPOM: Aplikasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ini memungkinkan Anda untuk memeriksa status izin edar suatu obat dengan memasukkan kode produksi atau nomor registrasi.
Aplikasi Produsen Obat: Beberapa perusahaan farmasi juga mengembangkan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi produk mereka dengan memasukkan kode unik pada kemasan obat.
7. Beli Obat dari Sumber yang Terpercaya
Untuk menghindari membeli obat palsu, selalu beli obat dari apotek atau toko obat yang terpercaya dan terdaftar. Hindari membeli obat dari tempat yang tidak resmi, seperti pasar gelap, pedagang kaki lima, atau situs web yang tidak terverifikasi.

Cara memilih apotek yang terpercaya:
Apotek resmi dan terdaftar: Pastikan apotek yang Anda kunjungi memiliki izin usaha yang sah dan terdaftar di BPOM.
Periksa sertifikat apotek: Apotek yang memiliki sertifikat sebagai apotek resmi biasanya memiliki lisensi yang dapat diperiksa.
Kesimpulan
Membedakan obat asli dan palsu sangat penting untuk melindungi kesehatan kita. Selalu pastikan untuk memeriksa kemasan, nomor izin edar, bentuk, dan warna obat, serta tanggal kedaluwarsa sebelum membeli. Selain itu, hindari membeli obat dari sumber yang tidak jelas dan pastikan untuk membeli obat hanya di apotek atau tempat yang terpercaya. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa obat yang kita konsumsi aman, efektif, dan berkualitas.

Facebook Comments Box
rimbatoto rimbatoto rimbatoto rimbatoto slot gacor rimbatoto slot gacor slot gacor